Raja dan Ratu Swedia Menggunakan Kereta Wisata

By Admin

Foto/dokumentasi KAI  

nusakini.com - Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia berkunjung ke Kota Bandung. Raja dan Ratu Swedia berangkat menuju Bandung menggunakan Kereta Api Argo Parahyangan. Senior Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Suprapto, mengatakan bahwa Raja Swedia dan rombongan bertolak dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Bandung dengan menggunakan KA 22 (KA Argo Parahayangan) relasi Gambir-Bandung yang berangkat dari Stasiun Gambir jam 08:45 wib, rombongan kerajaan didampingi Duta Besar Indonesia untuk Swedia Bagas Hapsoro . "Raja Swedia dan rombongan menempati dua gerbong kereta wisata khusus yang bernama kereta Bali dan kereta Priority," kata Suprapto, Rabu (24/5/2017)

Suprapto mengatakan gerbong kereta Bali berkapasitas 20 orang. Interiornya dipenuhi nuansa Bali. "Kereta wisata ini dibuat tahun 1967 sebagai kereta kepresidenan yang sampai saat ini masih digunakan jika ada perjalanan kenegaraan," jelasnya. Kereta wisata gerbong Bali punya fasilitas seperti prasmanan yang komplit dan coffee break. Ada pula fasilitas karaoke dengan TV layar 55 inci, toilet, dan prama prami khusus. Pengamanan dilakukan dari pihak internal KAI, TNI, Polri dan Paspampres untuk keberangkatan Raja Carl di Stasiun Gambir. "Pengamanan di Stasiun Gambir ditingkatkan dengan melibatkan tenaga pengaman sebanyak 300 orang yang terdiri dari Pengamanan internal PT KAI, TNI dan Polri serta Paspampres," kata Suprapto.

Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan,ribuan personel gabungan siap mengamankan Raja dan Ratu Swedia selama kunjungan di Kota Bandung. "Pengamanan yang terlibat mencapai 1372 personel," kata Hendro saat ditemui di ruang kerjanya, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu pagi. Hendro menambahkan, pengamanan tersebut terdiri dari 44 personel pengamanan level presiden, 300 personel TNI, 500 personel dari Polda Jawa Barat dan 528 personel dari Polrestabes Bandung.

Manager Humas KAI Daop 2 Bandung Joni Martinus mengatakan, Stasiun Bandung akan melakukan beberapa penyesuaian terkait kedatangan Raja Swedia. "Untuk ruang transit telah disiapkan di area Stasiun Bandung. Sementara untuk beberapa bagian di Stasiun Bandung akan disterilkan dan pelayanan penumpang dipindah ke Stasiun Bandung bagian Utara," ujar Joni. Terjadi pengalihan keberangkatan untuk layanan KA lokal ke Stasiun Bandung bagian utara. "Ada tiga jadwal keberangkatan KA Lokal Bandung Raya yang pelayanannya dipindahkan ke Stasiun Bandung sebelah utara," tuturnya. Yaitu KA 381 tujuan Bandung-Padalarang , KA 362 tujuan Bandung-, dan KA 395 tujuan Bandung-Padalarang.

Rombongan Raja dan Ratu Swedia datang dengan menggunakan kereta api dan bakal sambut Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial, Sekda Kota Bandung Yossi Irianto dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di stasiun. Swedia dan rombongan akan pergi menuju Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jalan Ganesha. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Stasiun Bandung. Aher, sapaan Heryawan, sempat berbincang dengan Raja Gustaf. Rupanya sang raja tersebut terpesona soal kereta dan pemandangan alam di Jabar. "Makanya dia ingin naik kereta supaya lebih dekat melihat pemandangan. Dari Jakarta ke Bandung, dia bilang banyak gunung, berbukit, dan banyak sawah. Katanya bagus," tutur Aher usai menyambut Raja dan Ratu Swedia di Stasiun Bandung, Jalan Stasiun Timur, Kota Bandung, Jabar. Selain itu, kata Aher, raja dan ratu Swedia tersebut mengaku senang menumpangi kereta api. "Kereta api yang dipakai, dia bilang unik. Saya juga tadi sampaikan bahwa kita akan segera punya kereta yang modern, sedang dibangun. Mudah-mudahan satu atau dua tahun kita punya kereta cepat Jakarta Bandung," ujar Aher. (p/mk)